Pages

10/13/2009

ENJOY AND RILEXS



Enjoy and relax di atas stupa Candi Borobudur yang menjadi satu dari tujuh keajaiban dunia membuat rasa kagum yang luar biasa atas maha karya nenek moyang kita sekaligus menanamkan kekaguman yang tiada tara. Udara Jogyakarta yang fresh dan sejuk membuat betah siapapun tidak terkecuali para turis asing. Oleh karena itu, kita sebagai pewaris kekayaan budaya harus pandai menjaga, merawat serta melestarikan agar kejayaannya kelak dapat dinikmati oleh anak cucu – cicit – buyut – negeri tercinta.

Pantai Parangteritis nan indah dengan ombak yang menari gemulai membuat sejuk mata memandang menjadi latar yang maha luas nan elok. Agak mejeng bersama teman-teman, Om Fajar, Om Deden dan Mas Budy terlihat cukup fotogenik. Dengan mengenakan t-shirt berwarna biru bertuliskan “ Jogya Kaya” membuktikan bahwa kota yang mendapat julukan sebagai “Kota Gudeg” memang benar adanya, kaya budayanya, kaya tatakramanya, kaya kreatifitasnya dan kaya nuansa kesederhanaannya. Pokoke top tenan!


Dan yang ini adalah ketika kami ( Aku dan Mas Rudi Hartono ) mendarat di Bandara International I Gusti Ngurah Rai dalam perjalanan berlibur ke Bali. Menikmati keindahan dan eksotisnya nuansa Bali dengan berbagai tourism resort areas yang membuat para turis lebih mengenal Bali daripada Indonesia. Perjalanan panjang yang membuat urat-urat lebih kendor dari jeratan rutinitas kerja di Jakarta yang pressurenya minta ampun, belum lagi kemacetannya. Disini, lebih santai, rilek, dan bercanda gurau dengan teman lain yang jumlahnya lumayan banyak. Berbagai kegiatan kami lakukan, visiting some tourism places, traveling and shopping dan tidak lupa eyes catching. Bahkan yang lebih seru lagi main air di pantai Kuta dan Pantai Sanur yang kesohor banyak “sumur”. Pantai indah di Bali benar-benar telah menjadi surga dunia bagi turis asing untuk berjemur agar kulitnya lebih hitam supaya terlihat lebih seksi. Dan jangan lupa beli ole-ole di Pasar Tradisional Sukawati, Jogger Jelek yang trade mark-nya terkenal, outlatenya rada sempit dan pembeli harus antre panjang banget – tetapi harganya nggak jauh beda dengan Jakarta dan bisa dibayar pakai rupiah, atau souvenir khas Bedugul berupa “ senjata kaum lelaki” dengan berbagai ukuran dan bentuk…ih…porno banget deh, tapi itulah estetika, tergantung dari sudut pandang mana kita menilainya. Indahnya Bukit Kintamani, Tanah lot atau suasana Hard Rock Café yang ramai banget terutama menjelang malam hari dengan suguhan tarian syur..syur, atau mau melihat bekas bom Bali di Paddys Café sekedar mengenang kebiadaban para teroris.


( Dari kiri ke kanan: Mr. Kamaludin, Mr. Deden, Mr. Rudi, Mr. Taryono, Aku dan si Cantik Miss Eka ). Dan kalau ingin bersantai dengan nuansa religi dapat mengunjung berbagai pure. Bagi anda yang mampu berbahasa asing – terutama bahasa Inggris boleh deh coba-coba ngobrol dengan bule. Pada kesempatan itu aku dapat teman baru Brian seorang mahasiswa dari Irlandia yang kebetulan long vacation di Bali. Seru juga kami ngobrol dan berbagi cerita tentang budaya dan karakter orang timur dan eropa.

Sedangkan untuk yang senang binatang bisa berpetualang dihutan penuh kera yang bernama Sangeh atau kepenangkaran penyu raksasa di Tanjung Benoa dengan cara menyewa boat atau naik banana boat, seru juga tuh bagi yang senang main air atau mau mandi gratisan. Namun kalo mau cari jajanan keliling agak susah, apalagi mau cari masjid jumlahnya terbatas dan agak sulit ditemukan. Namun apapun rintangannya kalau untuk refreshing tidak ada yang mustahil. Silahkan dicoba berlibur…!

No comments:

Post a Comment