Pages

10/08/2009

KONSEP FILM HOROR

KONSEP FILM HOROR : “ R E U N I “
Cerita : Majayus Irone

Garis Besar Cerita

Setelah hampir 7 tahun tidak bertemu, keenam sahabat semasa SMA itu bertemu kembali dalam sebuah reuni yang mereka rencanakan bertempat disebuah Villa di Kawasan Puncak. Mereka adalah; Sandy (25), Yonif (24), Florence (23), Gumay (24), Eko (24) dan Sandra (24) – si pemilik rencana reuni tersebut.

Melalui buku kenangan SMA - Sandra berhasil menghubungi teman lamanya satu persatu hingga akhirnya membuat kesepakatan untuk bertemu di villa milik keluarga Sandra dan mereka sudah tahu benar lokasi tsb.

Sejak awal kedatangan Sandra sudah mengatur penyambutan dengan cara yang cukup unik dan mencekam, maklum villa tsb milik keluarga Sandra sendiri sehingga Sandra dapat berbuat apapun ditempat itu. Sandy, Yonif, Gumay datang lebih awal dalam satu mobil. Mereka sengaja menyambut kedatangan Florence dengan membuat surprise, berupa permainan rumah hantu yang membuat Florence hampir mati berdiri, yang ternyata hari itu bertepatan dengan ulang tahun Florence. Kini mereka tinggal menunggu kedatangan Eko yang jika ditelpon selalu bernada sibuk.

Namun dibalik rencana temu kangen dalam reuni tersebut, Sandra mengatur rencana jahat untuk membalas dendam sakit hatinya karena merasa dikhianati teman-temannya ketika SMA dulu. Apalagi kini Sandra diketahui sebagai korban penganut ilmu sesat pesugihan Gunung kemukus yang sedang memperkaya diri dengan jalan harus menyediakan tumbal.

Flashback : Semasa SMA mereka bersepakat untuk tidak menjalin cinta dengan lawan jenis demi kelanggengan persahabatan, karena mereka yakini kehadiran orang baru (pacar) akan menghancurkan persahabatan mereka. Kesepakatan itu mereka lakukan di villa ini dengan menggores masing-masing lengan mereka menggunakan silet sehingga mengeluarkan tetesan darah dan diletakan pada wadah berbentuk bintang segi enam yang menyerupai simbol mistik. Rupanya kelima sahabat Sandra berkhianat dibelakang dan melanggar janji tsb serta meninggalkan Sandra yang ketika itu menderita penyakit aneh - yang menurut orang sakti - Sandra menjadi tumbal korban pesugihan keluarganya yang bersekutu dengan Mahluk Penunggu Gunung Kemukus.

Kini saat yang ditunggu dan dinanti Sandra hampir tujuh tahun tiba. Satu persatu sahabat lamanya itu datang memenuhi undangan reuni tersebut. Hingga pada suatu malam menjelang purnama ketujuh ( menurut kalender jawa kuno) Sandra melakukan misscall pada Sandy memintanya untuk datang sendiri pada suatu tempat dalam villa tsb. Sandy yang tanpa curiga memenuhi undangan tsb dan berfikir pasti ada sesuatu yang sangat pribadi ingin Sandra bicarakan hanya dengan dirinya.

Sandy bertemu Sandra pada sebuah ruang bawah tanah yang sangat pengap hanya diterangi lampu temaram, kecurigaannya muncul tetapi rasa ingin tahunya begitu besar tentang apa gerangan maksud Sandra mengundangnya untuk datang ke tempat itu. Di ruangan itu berpendar puluhan lilin menyala dibuat melingkar dan Sandra berada dalam lingkaran itu menggunakan pakaian tidur yang transparan sambil memanggil Sandy dengan nada merayu menggoda. ” Sandy...aku tahu sudah sejak lama sebenarnya kamu suka denganku kan? Jangan bohongi kata hatimu Sandy? Sekarang kamu bisa dapatkan apa yang kamu mimpikan itu,...yaitu dirku..tubuhku..ayolah Sandy mendekat padaku..”
Sandy bagai terhipnotis tidak mampu menolak dan kehilangan kesadarannya, dimatanya kini dia melihat Sandra begitu cantik dan menggairahkan, padahal yang kita lihat sebenarnya Sandra begitu menjijikkan. Dan...dalam pergumulan itu Sandy ditikam oleh sandra dengan sebilah tombak hingga tembus dadanya. Sandra terlihat puas melakukan itu, meskipun selanjutnya ketika dia tersadar merasa depresi dan ketakutan pada kejadian yang terjadi diluar alur pikirannya sendiri.

Waktu terus berlanjut, rekan-rekan nya merasa aneh saja melihat Sandy yang tidak muncul juga hingga sarapan pagi. Apalagi pagi itu mereka berencana jogging keluar villa. Sandra yang sedang ada di pinggir kolam mengatakan bahwa Sandy sudah kembali ke Jakarta pagi-pagi sekali karena ada tugas mendadak dari kantornya. Sandra juga berharap teman-temannya untuk tidak memikirkan Sandy, meskipun beberapa kali mereka coba telpon selularnya tidak terjawab.

Berikutnya, malam itu Yonif dan Gumay pamitan pergi ke supermarket diluar villa membeli baterry kamera yang lowbatt. Sandra juga memesan minta dibelikan bunga tujuh macam untuk keperluannya. Maka kesempatan tsb dimanfaatkan oleh Sandra untuk memperdaya Florence. Mereka lakukan sebuah permainan dengan meminta Florence bersedia diikat tangannya pada kerangka pintu. Entah apa yang ada dalam pikiran Sandra tidak dapat diterka oleh Florence yang seolah bagai kehilangan ingatan menurut saja. ” Dasar kamu bodoh Florence...kali ini kamu tidak mungkin lari dariku,...aku tahu kamu seolah berlaku baik denganku selama ini, tetapi dibelakangku...kamu begitu jahat, pendusta..munafik...kamu biarkan aku terkurung karena kutukankku dan kau mencari kekasih dan khianati janji kita? Sekarang aku tagih janji itu...mengiris kembali lenganmmu yang mulus....” Sandra terus mengumpat, memaki kepada Florence yang berusaha meronta, melawan dan berlari untuk menghindar dari perlakuan Sandra yang ingin mengulitinya hidup-hidup. Hingga pada suatu ruangan Florence terjebak dan melihat tubuh kaku Sandy yang tanpa nyawa....

Yonif dan Gumay datang agak malam dengan kondisi villa yang sepi namun tidak terkunci. Mereka berusaha memanggil tetapi tidak ada sahutan Florence maupun Sandra. Akhirnya Yonif punya inisiatif untuk mendatangi kamar Sandra dan Florence, sedangkan Gumay pergi menuju kamar sekaligus kebelet ke toilet.

Akhirnya Yonif dapatkan Sandra sedang bersandar manis di atas tempat tidurnya, yang segera menggilnya dengan halus, ” Masuk aja Yon....” ’Sorry, gue nggak sengaja masuk” Yonif malu hati. Tetapi sandra terus mendesaknya untuk masuk, ” Sekalian tutup aja pintunya...sini dekat aku, ada sesuatu yang ingin aku ceritakan sama kamu, dan sttt...Gumay nggak perlu tahu...”

Sandra ceritakan bahwa dirinya menyukai Yonif sejak SMA dulu, sejak pertama kali mereka bertemu di sekolah. Diingatkan kembali masa di SMA dulu ketika mereka berduaan di atas motor pulang dari sekolah dan terjebak hujan, akhirnya mereka berteduh di sebuah terowongan dan mereka bercumbu sejenak sebelum akhirnya, orang suruhan papanya Sandra meminta dengan paksa Sandra untuk pulang. Yonif tergugah kenangan masa itu dan kini seolah dibangkitkan kembali. Malam ini, di sebuah kamar hanya mereka berdua. Dua mahluk berlainan jenis yang dulu pernah mengikat tali cinta. Oh....Yonif bagai disengatkan pada kenangan manis yang sulit dilupakan meskipun begitu menyakitkan...Sandra meminta Yonif untuk lebih mendekat, memeluknya, membuatnya tak berdaya seperti dulu, sesaat saja – karena berikutnya Sandra bagai mahluk tanpa perasaan berusaha mencekik leher Yonif. Terjadilah pergumulan seru di atas tempat tidur – bukan lagi bermesraan – tetapi mempertahankan nyawa dan yang lain ingin menghabisinya. Sandra dengan kekuatan luar biasa berhasil menghempaskan tubuh Yonif hingga membentur sisi ranjang dengan kepala bocor. Yonif kelimpungan dan berusaha keluar, Sandra terus mengejar dengan sebilah pisau terhunus....

Gumay datangi Sandra dan ingin serahkan pesanan bunga tujuh rupa yang dibelinya di super market. Sandra sedang berada di sisi kolam malam itu. Dia tersenyum menyambut kedatangan Gumay yang kemudian tanyakan kemana Florence dan Yonif. ” Mereka ada di atas kok, tadi aku lihat sedang main game, aku takut mengganggu mereka, makanya aku keluar aja dan disini menunggu kamu Gum..”. Gumay serahkan bunga kepada Sandra yang menerimannya dan kemudian taburkan bunga itu ke dalam kolam. ” Buat apa bunga-bunga itu San..? Mau mandi kembang ya...? Kayak putri keraton aja...” kelakar Gumay. Sandra tersenyum menggoda sambil terus taburkan bunga keseluruh luasnya kolam. ” Aku selalu lakukan ini setiap kali malam purnama...kata orang malam purnama itu saat yang paling tepat untuk meminta berbagai permohonan, soal apa saja,..soal jodoh..percintaan, bahkan soal nasib dan kematian..” Sekonyong- konyong Sandra tanggalkan satu demi satu pakaian yang melekat ditubuh halusnya membuat adrenalin Gumay memuncak. Lalu dengan halus Sandra masuk dalam kolam itu dan bermain air basahi wajah, rambut dan tubuhnya. ” Ayo,..Gumay...sini temani aku mandi, nggak dingin kok, malah hangat. Udara dingin puncak pada malam hari harus dilawan, dengan mandi diair kolam yang dingin, tubuh kita menjadi hangat kok, lihat saja aku...aku nggak merasa kedinginan kok..ayo dong..Gum..apa kamu tega lihat aku mandi sendirian...?” rayuan kata-kata halus yang keluar dari mulut Sandra membius birahi Gumay yang secara perlahan melepas pakaiannya dan byuurr...terjun ke dalam kolam. Mereka berpelukkan erat-erat, sesaat...selanjutnya Sandra dengan buas membenamkan tubuh Gumay dalam dinginnya air kolam pada malam bulan purnama itu....

Di Jakarta. Eko baru saja buka ponselnya dan lihat panggilan terakhir. Dilayar ponsel itu ada miscall dari Sandra. Eko berusaha telpon balik namun tidak ada jawaban apapun. ” Reuninya jadi nggak ya? Kok enggak ada berita lagi, kemana juga Sandy, Gumay, Florence atau Yonif? Atau mereka sudah lebih dulu kesana –ketempat Sandra? ” . Eko kembali lacak ponsel dan mencari pesan SMS atau apapun tentang sahabat-sahabatnya tersebut. Dia dapatkan SMS terakhir dari Yonif ” Kita kumpul di Villa Melati Puncak . Hari Sabtu jam 5 Sore, Jangan nggak datang ya,..awas lu berani ngeles..benjol..!” Itu pesan terakhir yang Eko dapatkan yang membuatnya semakin dicekam penasaran dan rasa khawatir yang hebat berkecamuk disanubarinya.

Dari Kostnya Eko pergi dengan menggunakan mobil menuju Puncak. Jalan menuju puncak selalu macet apalagi menjelang akhir pekan, dimana saatnya bagi orang berduit dari kota Jakarta untuk berlibur dan menghabiskan uang. Hampir tengah malam Eko baru sampai di villa tersebut. Suasananya sepi sekali meskipun lampu-lampu kamar di villa itu menyala. Antara penasaran dan kekawatiran Eko menuju gerbang Villa itu dan memarkir mobil di depannya. Tanpa turunkan barang bawaan apapun Eko menuju pintu depan villa dan berusa membukanya. Anehnya pintu itu tidak terkunci dan terbuka secara gaib.....

Sementara itu...di dalam ruangan Sandra tengah bersemedi memanjatkan mantra-mantra dengan khusyu ditemarami nyala lilin, asap dupa dan bau stanggi yang menyengat....

Sementara itu di ruangan bawah tanah Florence tersadar dari pingsan...dan terkejut dapatkan tubuh Sandy yang kaku, pucat dan dingin tanpa nyawa dengan dada terburai dan mata melolot. Florence berusaha bangkit dan bebaskan diri dari tali pengikat menuju lorong sempit menuju ruang atas.....

Eko jelajahi sudut-demi sudut dan ruang demi ruang yang ada divilla tersebut. Sepi. Di sebuah ruang hanya ada televisi menyala sendiri. Di ruang lain tergeletak kamera, Eko coba ambil dan lihat kamera itu masih menyala seperti baru saja digunakan untuk merekam gambar. Semua terlihat serba aneh...semua yang ada serba mencurigakan...semua yang terlihat serba menakutkan. Hingga...disuatu ruangan Eko mencium bau stanggi dan lihat asap halus keluar dari pentilasi kamar. Eko berusaha mengintip lewat lubang kunci pintu. Diterangi lampu lilin saja kita dapat melihat samar-samar Sandra yang sedang duduk bersila khusyuk. ” Gila..siapa juga orang aneh yang ada di dalam kamar itu? Lalu kemana dan dimana mereka? Apa mungkin aku salah masuk villa? Ah...tidak mungkin, aku masih yakin betul kalau ini villa yang dimaksudkan, villa milik keluarga Sandra.....suasananya masih seperti tujuh tahun yang lalu?” Eko dipusingkan dengan pikirannya sendiri, hingga suatu saat ketika Eko akan pergi sebuah suara halus memanggilnya, ” Eko...kamu mau kemana? Mau cari teman-temanmukan?” Eko hafal benar itu suara Sandra, ” Kamu pasti Sandra...brengsek lu, jangan becanda begini dong, kalian pasti sengaja mau ngerjain gue kan, mau nakutin gue kan? Sorry...sekarang gue buka eko yang penakut kayak dulu....”. Eko kembali dekati kamar itu dan pintunya terbuka secara gaib dengan kernyit yang menyeramkan, kreekkkk. Eko dekati tubuh yang membelakanginya dan segera terka kalau dia adalah Sandra. ” Gila...sejak kapan kamu jadi cenayang begini...kamu udah jadi dukun, paranormal, orang pintar atau..tetek bengek apapun itu, bagi gue aneh aja..lucu aja..”

Saat itu Sandra sedang dirasuki setan dan kekuatan gaib yang sedang bersekutu dalam tubuhnya, maka dengan serta merta dia meraung, menyeringai dengan suara berat...” Dasar manusia bodoh, beraninya kamu datang dan ganggu persemedianku. Keluar...cepat keluar kataku!”

Antara percaya dan tidak Eko bangun dari duduk dan mundur beberapa tapak kebelakang, rupanya gadis yang ada dihadapannya kini adalah bukan Sandra yang dikenalnya dulu. Dia hanya berwujud Sandra tetapi rohnya iblis. Dan yang aneh lagi tubuh sandra melayang-layang mendekati Eko. Eko berusaha kabur, namun pintu tiba-tiba tertutup dan terkunci, braakk!. Sekuat tenaga Eko jebol pintu dan berlari keluar. Mahluk yang seolah dapat terbang itu terus mengejar Eko yang berlari menuju lantai dua. Semua pintu terkunci, jalan buntu, lampu ruangan gelap, terpaksa Eko nyalakan korek gas yang ditemukan dalam saku. Sesaat saja korek gas itu berfungsi. Eko kemudian gunakan nyala handphone sebagai penerang.

Ditempat lain ada tiga lelaki peronda tak jauh dari tempat itu.

Eko berusaha melawan mahluk buas berwujud Sandra.
Ditempat lain Florence mendengar keributan dilantai dua dan berusaha menuju ke atas dan dapatkan Eko dalam posisi terdesak. ”Eko...awassss!” ”Florence...kamukah itu..?. ”Hati-hati Eko, dia bukan sandra, dia setan. Dia sudah bunuh Sandy...mungkin juga dia sudah bunuh Yonif dan Gumay”.

Florence berusaha nyalakan lilin yang dibawanya pada sebatang kayu untuk menghalau Sandra yang berusaha menyerang Eko. Eko berusaha menghindar, kemudia tarik lengan Florence menuju tangga samping. Mahluk yang terbakar api itu terus mengejar dan hampir berhasil dapatkan Eko dan Florence. Untungnya Eko berusaha menghindar dengan jatuhkan Florence dalam dekapannya. Dan...mahluk itu terpelanting melewati jeruji pembatas tembok terjun dari lantai dua.


Reuni berakhir dengan kematian demi kematian yang mengerikan yang terjadi dalam villa tersebut terhadap sahabatnya sendiri. Semua tragedi dilakukan Sandra ketika dirinya tidak sadar dalam pengaruh mahluk gaib yang bersekutu dalam raganya.

Tetapi Eko yang datang terlambat karena harus menyelesaikan tugas kuliah berhasil selamat dan selamatkan nyawa Florence serta berhasil membongkar kejahatan Sandra dengan bantuan penduduk kampung.

Sandra tewas dengan cara yang sangat tragis, terjatuh dari lantai dua ketika bergelut dengan Eko. Maka sejak peristiwa tersebut villa itu ditutup.

Taman pekuburan. Eko dan Florence tampak khusyuk pandangi empat makam sahabatnya: Sandra, Sandy, Gumay dan Yonif.


SELESAI







CASTING CHARACTERS:

• SANDRA (Tokoh Sentral ) perempuan berusia 24 tahun, berperawakan tinggi kurus, berwajah angkuh – penuh bekas luka, narsis, agak tertutup, memiliki sorot mata yang tajam, berpenampilan sedikit unik – aneh – terkesan seram.
• SANDY ( Tokoh Pembantu ) pemuda berusia 25 tahun, bertubuh atletis, tampan dan trendy, cerdas, pandai bicara – suka merayu dan mudah bergaul.
• FLORENCE ( Tokoh Utama ) perempuan berusia 23 tahun, berperawakan proporsional, cantik, berkulit putih, modis, ceria dan sedikit ceriwis.
• EKO ( Tokoh Utama) pemuda 24 tahun, pintar namun agak tulalit, penakut dan sedikit masa bodoh.
• YONIF ( Tokoh Pembantu) pemuda berusia 24 tahun, tampan, atletis, sedikit ceriwis, suka obral janji, banyak omong dan suka pamer diri.
• GUMAY ( Tokoh Pembantu) pemuda 24 tahun, bertubuh bongsor, sedikit lamban dalam merespon, penakut, suka ngemil, terkadang bertingkah seperti banci.

Setting dan Latar Belakang Lokasi :

1. Kota Jakarta – Bogor – Puncak tahun 2008

Bekasi, Maret 2008

Majayus Irone
HP.0817754566
Email: Majayus_16@yahoo.com
Email: majayusirone@yahoo.co.id

No comments:

Post a Comment